Tekhnik Induksi dalam Copywriting oleh Mas Jaya Setiabudi. Apa itu Copywriting? Apakah itu sebuah tulisan yang disalin? Seperti yang kita ketahui belakangan ini banyak sekali istilah baru dalam dunia promosi (khususnya online), salah satunya adalah copywriting tersebut.
Copywriting adalah cara menyampaikan informasi melalui tulisan agar dimengerti oleh calon konsumen sejelas-jelasnya. Dalam copywriting, kita harus bisa menjelaskan apa manfaat dari produk kita dengan cara yang elegan, sehingga calon konsumen tidak merasa dijuali. Dalam copywriting ini juga kita harus memberikan ‘Value Expectation’ atau berani bayar lebih jika konsumen membeli produk kita, serta ditutup dengan ‘Call to action’ agar calon konsumen membeli sekarang juga.
Referensi materi ini berasal dari salah satu video presentasinya Juragan Yukbisnis Mas Jaya Setiabudi, yang berjudul sama dengan artikel ini, yaitu Tekhnik Induksi dalam Copywriting.
Materi ini diawali oleh Anatomi Sales Script, yaitu mengkaitkan antara Headline dengan Kata Kunci yang akan kita tulis didalam copywriting. Berikut adalah tabelnya:
Headline | Kata Kunci |
Problem | Rasa sakit terhadap kondisi sekarang |
Solusi + Kemudahan | Jalan keluar yang menyenangkan |
Otoritas + Testimoni | Ilmiah dan alami adalah terbaik |
Harga yang menggoda | Kontras, Kemudahan |
Keterdesakan | Keterbatasan waktu, kesempatan |
Bonus | Agar semakin menarik |
Kecilkan Resiko | Apa ruginya? |
Action Kemana | Selanjutnya kemana |
Spesifikasi | Bukan sekedar emosi |
Sertifikasi | Penambah keyakinan |
Memang sih, problem paling lumrah dalam copywriting adalah calon konsumen tidak mau membacanya. Tetapi itu tergantung dari cara kita menyampaikan dalam copywriting tersebut beserta headline-nya yang juga bikin penasaran. Ditambah lagi jika konsumen sudah mengenal kita dengan baik atau setidaknya pernah membeli produk kita sekali dan mereka merasa puas. Karna berdasarkan survey, “83% transaksi bisnis closed, karena pembeli menyukai penjualnya, bukan semata karena produknya”, Kerry L Johnson (Sales Magic).
Seperti yang kita ketahui bersama, setiap orang tidaksuka dijuali, diperintah, dan cenderung antipati terhadap sasaran. Maka dari itu diperlukan sebuah Indirect Method (Baca: Hypnosis). Dan disini akan kita bahas jurus-jurus hypnosis yang dijelaskan oleh pakarnya langsung, yaitu Milton Ericson.
Sebelumnya kita bahas dulu ya apa itu pengertian induksi dalam copywriting. Induksi disini maksudnya adalah membuat pembaca masuk kedalam kondisi ‘trance’ dimana alam bawah sadarnya terbuka dan mau menyimak pesan yang kita sampaikan. Caranya adalah dengan menyusun kata-kata terstruktur yang membuat pembaca mau untuk menyimak, sehingga membuat pembaca ‘mengangguk’, penasaran, bingung, atau mencari jawaban.
#1 Bahasa Milton
Bahasa Milton adalah bahasa yang menggiring seseorang menuju gelombang alfa, yaitu gelombang pikiran yang tepat untuk kita masukkan sugesti. Bahasa ini harus dimulai dengan:
- Generalisasi (Cth: Mayoritas Pengusaha…)
- Penggunaan kata yang unspecified/tidak spesifik (Cth: Mereka ini tidak mau, anu…)
- Dan bisa juga dengan memberikan mereka pilihan untuk berkata ‘Ya’ (Cth: Mungkin anda pernah merasakan/akan mengalami)
Bahasa hypnosis ini adalah bahasa percakapan, bukan bahasa baku. Maka pergunakanlah bahasa yang mereka pahami. Didalam Bahasa Milton, kata-kata yang digunakan dalam script hypnosis justru ‘Sengaja dibuat kabur’ penyampaiannya agar berlaku pada hampir semua kondisi pembaca. Tujuannya adalah menciptakan ‘Anggukan Universal’ dan juga agar pembaca dapat menterjemahkan sesuai dengan pengalamannya.
#2 Macam-macam Induksi
- Pacing-Leading
Pacing-Leading ini tujuannya adalah membangun kesamaan, baik secara induksi (Visual-Audio-Kinesthetic), interest, keadaan, tren, sehingga membuat pembaca merasa akrab dan timbul kepercayaan.
Contoh: Apakah anda pernah merasa diremehkan? (Kesamaan keadaan), Saat mereka mencela anda? (A-K), atau saat status mereka menyindir anda? (V)
2. Naturally
Naturally menceritakan kronologis suatu kejadian, proses, kegiatan yang menggiring pembaca untuk mengikuti alur cerita tanpa putus. Naturally ini perlu persiapan yang matang, seperti kata pepatah ‘Victory love preparation’.
Contoh: Ceritakan kejadian (cowo berantem sama cewenya, ceritakan secara detail, lalu lakukan promosi pada ujungnya), atau Ceritakan proses (Belajar sepeda, detail, lalu masukkan pesan).
Kelemahan Induksi Naturally ini terkadang cenderung membuat orang bosan, terutama bagi yang belum mengenal kita.
3. Pattern Interruption (Perusakan Pola)
Teknik ini ‘memutus alur’ pemikiran orang terhadap suatu kezaliman, diluar kebiasaan terhadap suatu proses atau kegiatan, sehingga membuat pembaca sejenak terpana/kaget, kemudian digiring ke script berikutnya.
Didalam bahasa percakapan, tekhnik induksi ini dinamakan Handsick Interruption, yaitu melakukan kegiatan diluar kebiasaan, agar masuk ke kondisi trance.
4. Confusion (Membuat bingung)
Yaitu menggiring pembaca untuk masuk kedalam fase bingung, bisa dengan melempar suatu pertanyaan atau pernyataan yang membuat orang bingung, bertanya-tanya dan mencari jawaban. Orang yang melakukan tekhnik confusion ini harus memiliki personal power agar kata-katanya bisa diterima.
Contoh: Buat sebuah keraguan, lalu masukkan induksi/utility/finishing. Bikin sebuah pertanyaan yang ambiguity, seperti ‘Kenapa beo itu merah?’.
Pertanyaan confuse ini gak harus nyambung dengan utilisasi, yang penting harus fokus dan bisa bawa ke gerbang trance.
5. My Friend John
Maksudnya disini adalah ‘Mengecap’ tidak langsung, dengan menggunakan kutipan, riset, data, dan testimoni orang lain untuk posisi produk kita. Bahkan dengan simbol tanda kutip (“..”) saja pembaca sudah masuk ke gerbang trance. Jika menggunakan seseorang, carilah seseorang yang memiliki Personal Power.
6. Personal Power
Adalah seseorang yang ditokohkan atau diagungkan akan menembus gerbang bawah sadar, seolah apa yang dikatakan selalu benar.
Ada banyak contoh orang yang memiliki Personal Power ini, kalau diluar negeri ada Steve Jobs sementara di Indonesia punya Om Bob Sadino.
Itulah tadi 6 Tekhnik Induksi yang bisa digunakan didalam Copywriting. Yang terpenting disini gunakanlah repetition (pengulangan) terus menerus, karna 1 pesan yang diulang terus menerus dengan cara yang sama ataupun berbeda, akan tertanam dibawah sadar. Gunakanlah kreativitas dan sedikit surpirse agar bisa menarik perhatian calon pelanggan.
Sedikit tambahan, kita juga bisa gunakan Induksi Spiritual. Contohnya: (Dalam 30 hari, Alhamdulillah saya mencapai omset…), karna ini akan menunjukkan rasa syukur kita atas apa yang telah kita capai.
Tapi ingat ya, ilmu Induksi dalam Copywriting ini bukan dipakai untuk kejahatan. Ilmu ini fungsinya sebagai penarik pelanggan agar melihat produk kita yang benar-benar bermanfaat bagi mereka.
Layaknya manusia biasa, ilmu copywriting ini selain memiliki kelebihan juga terdapat beberapa kekurangan. Diantaranya adalah mulai transparan sehingga pembaca sudah mengetahui polanya, serta terjadi perang value didalam diri kita sendiri.
Yang sebaiknya kita lakukan didalam copywriting ini adalah tanamkan value sebanyak mungkin dibenak customer. Seperti kata Steve Jobs, ‘Marketing is about value’. Seberapa banyak value yang sudah teman-teman tanamkan dibenak pelanggan ketika melakukan promosi? Tahukah teman-teman bahwa giving is the best communication?
Maka dari itu berikanlah value dengan tulus, agar tidak terlihat kita sedang melakukan trik.
Karna sebaik-baiknya trik adalah no trik, dan sebaik-baiknya negotiation adalah no negotiation.
Source:
Tekhnik Induksi dalam Copywriting oleh Mas Jaya Setiabudi
Baca Review Buku The Power of Kepepet Disini