Taktik Pemasaran dan Nilai Pemasaran

Taktik Pemasaran dan Nilai Pemasaran. Setelah menentukan 3 Elemen pertama pemasaran yaitu Segmentation, Targeting, dan Positioning, selanjutnya kita masuk kedalam elemen-elemen taktis yang disebut sebagai Marketing Tactits atau Taktik Pemasaran.

Fondasi awalnya adalah diferensiasi. Setiap positioning perlu sebuah diferensiasi atau unsur yang memberikan keunikan kalau kita bandingkan dengan pesaing terdekat kita.

Pada dasarnya didalam diferensiasi, kita bersaing untuk menciptakan sesuatu yang berbeda, bukan bersaing menjadi yang terbaik. Jadikan produk dan service kita unik dan berbeda.

Karena menjadi yang terbaik itu hanya bisa dilakukan oleh satu pemain saja, sedangkan pemain lain harus gigit jari, karena yang namanya terbaik hanya ada satu, dan ketika sudah mendapatkan yang terbaik, untuk mempertahankannya pun sulit.

Sementara untuk menjadi berbeda itu lebih mudah. Dan tentunya kita bisa dengan mudah sekali menjadi sebuah produk atau merek yang unik apabila kita punya diferensiasi.

Pada dasarnya diferensiasi ini diterjemahkan kedalam marketing mix yang biasa dikenal didalam pemasaran, yaitu 4P (Product, Price, Place, Promotion) atau Produk, harga, distribusi, dan juga promosi. 4 bauran pemasaran inilah yang akan di design berdasarkan diferensiasi untuk kemudian dijual.

Setiap elemen yang ada didalam Marketing mix baik itu product, price, place, promotion, dan pendekatan kita berjualan harus konsisten dengan diferensiasi yang sudah kita tetapkan. Apabila tidak maka kita dianggap tidak punya kredibilitas dalam membangun positioning kita.

Apabila kita merefleksikan ini di industry penerbangan, bisa kita lihat ada yang punya penerbangan full service di Indonesia, ada juga yang punya penerbangan berbiaya murah, atau yang sering disebut low cost carrier.

Masing-masing punya diferensiasi marketing mix dan selling approach yang berbeda-beda. Apabila pelanggan naik yang full service, mereka akan dilayani habis-habisan, pramugari akan tersenyum, akan mendapatkan boarding pass yang di print dengan sangat baik, dan akan sampai ditujuan kemungkinan besar tepat waktu. Karena setiap maskapai yang full service sangat memperhatikan ketepatan waktu dan mereka menyiapkan semua infrastruktur supaya bisa melayani penumpangnya dengan baik.

Disisi lain ada yang berbiaya rendah. Pelanggan akan jarang mendapatkan senyuman, dan mungkin saja tidak akan mendapatkan boarding pass. Harus print sendiri, kalaupun ingin mencetak boarding pass, tidak datang ke counter, tetapi berhadapan dengan kios, dan ketika dicetak tentunya kualitas kertasnya jauh lebih rendah.

Kenapa ini sangat berbeda ibarat bumi dan langit, karena masing-masing maskapai penerbangan melakukan hal yang sesuai dengan positioning mereka masing-masing, diferensiasinya dipertahankan. Ada yang diferensiasinya di service, ada yang diferensiasinya di harga.

Ketika diferensiasi di service, semua marketing mix dan pendekatan penjualan diarahkan kepada pelayan. Sedangkan untuk yang berbiaya rendah, semua focus diarahkan pada menekan biaya sehingga harga bisa selalu murah untuk para penumpangnya. Ini semua pilihan, tidak ada yang benar dan salah, ini adalah murni taktik pemasaran yang perlu diputuskan sendiri.

Ada Penerbangan yang mengutamakan pelayanan, ada penerbangan yang mengutamakan harga (low cost carrier)
Ada Penerbangan yang mengutamakan pelayanan, ada penerbangan yang mengutamakan harga (low cost carrier). Foto: seatmaestro.com

 

Nilai Pemasaran

Pada dasarnya ketika sebuah merek produk sudah matang dan siap untuk dibeli banyak orang, kita harus mulai memikirkan 3 elemen pemasaran terakhir untuk melengkapi 9 elemen pemasaran yang telah dibahas sebelumnya

Yang pertama tentunya adalah kita butuh membentuk sebuah merek atau Brand. Ibarat ember atau tempat penampungan, fungsi brand adalah tempat mengisi semua aktivitas pemasaran tesebut dan kita harus konsisten mengisi ember tersebut dengan air sampai penuh. Ketika embernya penuh itu tandanya brand nya sudah jadi. Kalau istilah marketing menyebutnya Brand Equity-nya sudah besar.

Brand-brand besar seperti Coca-Cola, Apple, Google yang merupakan brand besar diseluruh dunia, secara konsisten mengkomunikasikan positioning dan menjalankan taktik pemasaran secara terus menerus, sehingga Brand-nya secara konsisten terbentuk. Embernya penuh dengan air.

Setiap kali melakukan kesalahan tidak membentuk merek sesuai dengan positioning, maka airnya tidak masuk kedalam ember tetapi tumpah keluar. Artinya kita mengeluarkan uang untuk berkomunikasi tetapi tidak terbentuk menjadi bagian dari merek kita.

Setelah kita bisa membentuk merek, kita perlu juga melingkupi merek tersebut dengan pelayanan atau Service yang merupakan elemen ke delapan dari pemasaran.

Didalam prinsip pemasaran setiap produk maupun jasa itu adalah business service. Produk tidak bisa berdiri sendiri, produk perlu pelayanan.

Setelah membentuk merek, menyusun sebuah pelayanan yang prima, kita juga perlu memikirkan proses. Proses disini artinya business process yaitu apa yang diperlukan untuk mendukung brand dan service yang dimiliki tadi. Bagaimana kita menciptakan bisnis yang secara konsisten memanfaatkan merek dan pelayanan yang maksimal

Dalam proses melayani pelanggan, kita tidak harus bekerja sendirian. Kita juga bisa bekerja sama dengan partner. Sehingga kita tidak perlu asset, tidak perlu orang-orang milik kita sendiri untuk melakukan beberapa bisnis.

Contoh terdekatnya di dunia perbankan, dibuatlah mesin ATM agar memudahkan para CS untuk tidak harus melayani setiap pelanggan yang ingin melakukan transaksi. Kemudian contoh lainnya yang terbaru pada dunia aplikasi transportasi, dimana produknya bekerja sama dengan partner. Mereka tidak punya mobil, mobil hanya dimiliki oleh para partner mereka dan menghubungkan antara si pemilik mobil dan yang membutuhkan jasa mobil.

Pada dasarnya marketing terdiri pada 3 bagian besar: Startegy, Tactic, dan Value

Strategi diatas kertas kita menyusun segmentasi membagi market menjadi segmen-segmen, lalu kita pilih mana yang ingin di target, kemudian buat positioning dari target tersebut. Setelah itu masuk ke taktik. Positioning-nya harus punya diferensiasi, supaya kredibel. Kemudian keunikan tersebut diterjemahkan kedalam produk, harga, distribusi, serta promosi kita.

Setelah itu masuk kedalam penjualan, yang jika konsisten maka merek kita akan terbentuk, dan ini merupakan bagian dari value. Selanjutnya service kita harus berjalan dengan baik, dan prosesnya harus dikelola dengan baik pula.

Itulah tadi 9 Elemen Pemasaran yang menjadi landasan dalam melakukan aktivitas pemasaran atau marketing

Sumber: Kursus Pemasaran di era Digital oleh Markplus di IndonesiaX

Baca juga Bagaimana Cara Memulai sebuah StartUp Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *