Review Buku Kitab Anti Bangkrut Karya Mas Jaya Setiabudi. Kitab Anti Bangkrut. Judul yang agak aneh bin nyeleneh kan? Tapi memang begitulah isi bukunya, beda dari yang lain. Namun, meskipun berbeda dengan yang lainnya penjelasan dalam buku ini sangat sederhana, gampang dicerna, serta ilmu praktis.
Bagi teman-teman yang sedang menjalani usahanya sangat disarankan untuk membaca buku ini, karna buku ini membahas tentang faktor-faktor penyebab kerugian dan kebangkrutan kita dalam menjalankan bisnis. Dan jika teman-teman sedang mengalami kerugian dan kebangkrutan, di buku ini juga akan dibahas bagaimana cara mengatasinya.
Sedikit sharing buat teman-teman, bagi teman-teman yang sudah membaca buku, buku apapun itu, sebaiknya teman-teman buat ringkasan inti dari buku tersebut. Ini akan memperdalam pehamaman teman-teman terhadap buku tersebut.
Balik lagi ke Buku Kitab Anti Bangkrut ini, sangat recommended buat teman-teman agar segera membelinya, tanpa alasan tanpa penundaan. Dan bagi teman-teman yang belum sempat membelinya, ini adalah sedikit review poin-poin dari bukut tersebut:
Buku ini diawali dengan Quote: “Menjadi Pengusaha adalah pilihanmu, jangan sesalkan itu. Bangkrut adalah konsekuensimu, seimbang dengan kayamu. Menghindari bangkrut ada ilmunya, bangkit dari bangkrut juga ada ilmu nya”
Disaat bangkrut, masih ada 3 hal tersisa yang ada pada kita, yaitu: Skill, Credibility, Network
1. Rugi Panjang
Bab ini membahas tentang bagaimana pemilihan lokasi usaha yang tepat, jenis target konsumen yang dibidik agar tepat sasaran, serta juga disiplin finansial agar kita lebih teliti dalam memilih strategi dalam bisnis.
2. Laba Semu
Pernahkah kamu merasakan, ketika berbisnis mengalami keuntungan, tetapi faktanya kamu malah kehabisan cash yang menghambat jalannya bisnis? Ini juga merupakan salah satu faktor kebangkrutan, yang menyebabkan bisnis mengalami kemandekan. Faktor penyebabnya adalah banyaknya pelanggan yang melakukan pembayaran sistem mundur, sehingga meskipun mengalami keuntungan tetapi kita tidak memegang uang cash keuntungan tersebut. Ingat bahwa cash adalah ‘darah’ nya bisnis, jika tidak memiliki darah, gimana mau bergerak?
Bab 2 ini juga membahas berbagai jenis cashflow, mulai dari cashflow harian, bulanan, semesteran, tahunan, serta proyekan. Semuanya memiliki konsekuensi masing-masing, yang terbaik tentulah yang pembayarannya lancar dan perputaran uangnya cepat. Kita juga bisa mengkombinasikan beberapa atau semua CF tersebut untuk mendapat keberhasilan. Tetapi ingat, “Margin bukan segalanya, cash lebih utama. Karena cash adalah darah bisnis kita”
3. Faktor Orang Lain
Faktor penyebab kebangkrutan selanjutnya berasal dari orang lain yang merugikan perusahaan kita. Ini terjadi ketika kita salah memilih partner dan karyawan, mulai dari ketipu, kecolongan, serta ribut dengan mitra pemegang saham.
Untuk mengatasi faktor ini, selain merekrut tim dan partner yang benar, kita harus melatih diri menjadi pemimpin yang bijak, atau setidaknya efektif. Karena menjadi seorang pengusaha lebih dari sekedar mengejar kekayaan, tapi suatu pembelajaran seumur hidup. Jadilah pemimpin yang menumbuhkan budaya perusahaan, memastikan sistem berjalan tanpa kita, serta membangun loyalitas.
4. Tak Terduga
Antisipasi bisnis kita dengan mempersiapkan terhadap pengeluaran tak terduga. Perkuat pos investasi, jangan terlalu gegabah mengembangkan bisnis namun lupa mempersiapkan pertahanan. Save a penny day for a rainy day, menabung untuk masa berkabung.
Pelajari 3 Pos Investasi terbaik: Properti, Emas, Bisnis yang autopilot. Pilih sesuai kebutuhan dan kemampuan kita saat ini. Jangan tergiur oleh return yang besar, karena keuntungan berbanding lurus dengan resiko dan kompetisi. Cari investasi yang paling stabil, karena memang fungsinya disini adalah sebagai cadangan terhadap masa krisis.
5. Teknisi Karatan
Dalam berbisnis, jangan terlalu bergantung kepada diri sendiri. Tidak ada Superman, yang ada adalah Superteam (baca: bangun tim yang solid). Belajar delegasikan tugas kita, alias “menepuk bahu orang lain”. Bangun sistem didalam Perusahaan agar bisnis tetap berjalan meskipun tidak ada kita didalamnya.
Bertransformasilah mulai dari sebagai Teknisi, Manajer, lalu Entrepreneur. Agar kita bisa membesarkan dan mencari peluang baru pada bisnis kita. Belajar membaca tren-tren dunia serta juga tren Indonesia melalui Google, majalah Businessweek, SWA, serta Harvard Business Review.
6. Diri Sendiri
Faktor ini disebabkan oleh kelalaian kita dalam mengontrol keuangan yang ada didalam Perusahaan. Beberapa penyebabnya seperti: Pola hidup glamor, maksiat, menyicil melebihi pemasukan, nggak tega ketika keluarga atau kerabat meminjam uang, sehingga uang perusahaan bocor untuk keperluan pribadi kita.
Antisipasilah hal ini dengan memisahkan rekening pribadi dan perusahaan, jangan pernah pinjamkan uang perusahaan kepada orang lain apapun alasannya, belilah barang sesuai kebutuhan bukan keinginan, serta rontokkan gengsi.
Terkadang ada beberapa faktor yang datang diluar kendali kita. Ini menjadi momen yang tepat bagi kita untuk introspeksi diri, dan kembali melakukan “Strategi-Aksi-Evaluasi-Re Strategi”
7. Komplikasi
Komplikasi disebabkan karena kita membiarkan masalah-masalah kecil yang terhadi, sehingga masalah menjadi semakin besar. Maka dari itu perhatikan detail yang ada didalam usaha kita sekecil apapun. Untuk pengusaha pemula, minimal catat dan buat 5 laporan: Kartu stok, Utang-piutang, Pencatatan Arus Kas dan Bank, Proyeksi Arus Kas, serta Daftar Aset.
Atasi masalah ketika masih kecil. Karena masalah besar adalah kumpulan masalah kecil yang ditunda-tunda.
Bangkit dari Bangkrut
“Bangkrut adalah ‘mainan’ (resiko) pengusaha, tapi tak mudah menghadapinya”
Berikut adalah 6 langkah untuk mengatasi bangkrut:
1. Reset, keluar sejenak dari aktivitas kita, lakukan refreshing terhadap pikiran serta cari aktivitas yang diluar rutinitas kita sehari-hari yang tak berhubungan dengan bisnis kita.
2. Penerimaan Kondisi, belajar menerima apapun resiko nya, karna biasanya setelah kita bisa menerimanya akan banyak ilmu dan hikmah baru yang kita dapat serta kita menjadi lebih efektif dalam menjalani bisnis.
3. Uraikan Benangnya, selesaikan masalah satu persatu. Tuliskan gambaran masalah pada kertas kosong, agar terluap semua isi kepala kita. Lalu catat beberapa aset tersisa yang masih bisa dimanfaatkan dan bikin susunan list hutang dengan rinci.
4. Penanganan Utang, gunakan strategi yang tepat dalam membayar hutang, lakukan negosiasi yang menguntungkan kedua belah pihak, dan jangan panik.
5. Fokus ke Bisnis, fokus kepada bisnis kita, karna utang tak akan terbayar jika tak ada mesin uangnya.
6. Lepas Landas, Lakukan evaluasi terhadap kesalahan sebelumnya, atur ulang strategi yang baru. Karna lompatan pasca bangkrut jauh lebih cepat dibanding sebelum bangkrut, karna kita belajar ilmu-ilmu yang tak didapatkan saat kondisi normal dan berjaya.
Itulah ringkasan padat dari Buku Kitab Anti Bangkrut karya Mas Jaya Setiabudi. Bagi teman-teman Entrepreneur yang sedang menjalankan bisnis, jangan pernah takut untuk bangkrut ya, karna bangkrut itu emang sudah mainannya pengusaha ^^
Jangan lupa juga untuk membeli Buku ini, namun bagi teman-teman yang belum sempat membelinya bisa download intisari dari buku tersebut melalui link dibawah ini: