Proses-proses dalam Branding

Proses-proses dalam Branding. Yang pertama adalah Overview Brand Equity. Branding yang benar adalah Brand yang bisa memperkuat positioning dari sebuah Brand tsb.

5 hal yang menyusun Brand Equity adalah: Brand Awareness, Brand Assosiation, Perceived Quality, Brand Loyalty, Other Assets.

Brand Awareness: Seberapa kuat customer mengenal Brand kita

Brand Assosiation: Apa asosiasi yang dikeluarkan ketika mendengar sebuah Brand? Positif atau negatif?

Perceived Quality: Alasan kenapa customer memilih sebuah Brand

Brand Loyalty: Seberapa kuat customer tetap setia memakai produk sebuah brand, bahkan merekomendasikan kepada teman-temannya

Other Assets: Trademark/hak paten, supporting system yang mendukung sebuah Brand agar tetap terjaga eksistensinya

 

Tujuan Brand Equity ini sendiri adalah memberikan Value kepada Customer dan Company

 

Selanjutnya adalah Tahap Leveraging The Brand:.Apakah Brand tsb menggunakan produk yang sama? Jika iya, berikan variasi produk untuk memperpanjang Line Extension.

Apakah Brand tsb menggunakan produk yang berbeda? Gunakan Brand Stretching (Up and down tergantung target market high ataupun low).

Co-Branding, bisa dengan merubah nama (Kolaborasi) baik untuk tujuan produk yang sama ataupun berbeda.

Ad-Hoc Brand, Brand yang khusus untuk mematikan kompetitor dan hanya bersifat sementara

Brand yang bagus itu adalah Brand yang Menciptakan Revenue, Meningkatkan loyalty dari customer sehingga mereka melakukan pembelian ulang, serta Meningkatkan Customer Journey.

 

Proses-proses Branding: Aware => Appeal => Ask => Act => Advocate

Gunakan juga PAR (Purchase Action Ratio), yaitu Menghitung orang yang sadar akan Brand kita menjadi pembeli (PAR = Act/Aware)

Dan juga ada Brand Advocacy Ratio (BAR), yaitu Seberapa banyak orang yang mau advocate dari orang yang tau Brand tersebut ( BAR = Advocate/Aware). Bisa diartikan juga dengan seberapa banyak orang Menciptakan word of mouth terhadap brand kita.

Kemudian ada tahapan Guiding Succesful Brand Positioning.

  • Apakah sebuah Brand harus tetap sama?
  • Bolehkah sebuah Brand berubah?
Proses-proses branding
Proses-proses branding. Foto: Indonesia X

Kapan sebuah Brand harus berubah?

  • Saat terjadi perubahan teknologi (Technology Change)
  • Saat Customer-nya berubah (Case study: Blockbuster, penyedia rental kaset. Kodak)
  • Brand should be dynamic, keep up with changes around them

How to Reposition Brand?

  • Sebuah Brand itu harus berubah dibenak customer
  • Memetakan Brand tersebut antara pasar dan benak customer
  • Case Study: Garuda Indonesia yang meluncurkan Citilink, agar Garuda tidak kehilangan positioning sebagai brand yang fokus kepada pelayanan, sementara Citilink sebagai brand penerbangan yang low cost carrier

Online dan Offline Branding

  • Harus mengintegrasikan pengalaman offline dan online branding
  • Brand yang sudah dikenal offlline, harus go online
  • Tapii, di Indonesia sebuah Brand yang sangat kuat secara online, tetap harus membangun sebuah toko fisik atau offline. Untuk membangun Trust dari customer  (Case Study: Line, Zalora yang sering membuat pameran serta festival secara offline)
  • Minimal customer bisa merasakan experience secara offline

Pembagian Tahap Branding

  • Aware – Appeal – Ask disebut tahap Initiation
  • Act – Advocate disebut tahap Action
  • Di tiap tahap memiliki 2 strategi berbeda
  • Initiation: Perbanyak Engagement, increase social value
  • Action: From Command & Control to Connect & Collaborate

“Sebuah Brand harus sukses di masa kini dan sustainable hingga masa yang akan datang”

 

Sumber: Kursus Pemasaran di era Digital oleh Markplus di IndonesiaX

Baca juga Bagaimana Cara Memulai sebuah StartUp Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *