Momen Biksu, Melepaskan Semua yang Kita Punya. Banyak wirausahawan hebat mengalami kejadian saat mereka kehilangan segalanya. Hal yang menurut para bikshu ini menciptakan situasi yang dinamakan “Vairagya“, yaitu saat dimana kita harus menyerahkan semua uang dan harta milik kita.
Banyak sekali pengusaha yang berakhir dalam situasi yang sama seperti ini. Elon Musk kehilangan $180 juta dan terlilit utang pada tahun 2008. Tujuh tahun kemudian, dia mendapatkan keuntungan $13 miliar, tetapi kemudian dia siap mengambil risiko lagi.
Steve Jobs kehilangan seluruh kekayaannya di Apple pada tahun 1994, kemudian bertaruh pada NeXT dan Pixar. Pada tahun 1995, semuanya berbalik. Dia menjual NeXT ke Apple, Pixar ke Disney dan kemudian kembali menjadi ikon.
Walt Disney menggadaikan seluruh kekayaannya pada 1950-an untuk membangun Disneyland, bertentangan dengan saran semua orang. Dia juga beralih dari menyerahkan segalanya menjadi seorang legenda.
Masing-masing bertaruh semua materi yang mereka miliki untuk sesuatu yang tidak terlihat, tetapi itu merupakan tujuan dan visi mereka.
Para bhiksu menyebut negara yang datang setelah menyerahkan segalanya, atau disebut denganĀ Moksha, yang berarti pembebasan dari ilusi. Kita tidak hidup sampai kita tahu untuk apa kita mati.
Saya tidak mengatakan pengusaha besar adalah biksu, tetapi mereka memiliki ‘Momen Biksu’ ketika mereka kehilangan segalanya. Banyak wirausahawan terhebat yang secara tidak sengaja menemukan diri mereka dalam keadaan ini dengan mempertaruhkan segalanya pada impian mereka.
Mungkin Anda berada di tempat ini sekarang (Momen Biksu). Itu adalah tempat kekuatan murni. Ketika Anda tidak memiliki apa pun, sebetulnya anda memiliki potensi yang tak terbatas. Asalkan Anda tidak fokus pada apa yang telah hilang, tetapi pada semua yang harus Anda dapatkan. Saat itulah semuanya berbalik.
Seperti yang dikatakan Walt Disney,
Saya tidak membuat film untuk menghasilkan uang. Saya menghasilkan uang untuk membuat film
Itulah paradoks wirausahawan yang memiliki pengalaman ‘hampir mati’ di mana mereka kehilangan semuanya.
Steve Jobs dalam sebuah Speech-nya pada acara wisuda Stanford University pernah berpesan:
Mengingat bahwa kita akan segera mati adalah alat paling penting yang pernah saya temui untuk membantu membuat pilihan besar dalam hidup. Hampir semuanya (semua harapan eksternal, rasa kesombongan, takut, malu, ataupun gagal) hal-hal ini hilang begitu saja di hadapan kematian, hanya menyisakan apa yang benar-benar penting. Mengingat bahwa kita akan mati adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa kita akan kehilangan sesuatu. Kita sudah telanjang, tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati. Kemudian, tidak ada seorangpun di dunia yang mau mati. Bahkan orang yang ingin pergi ke surga pun tidak mau mati untuk sampai ke sana. Namun, kematian adalah tujuan yang kita semua miliki. Tidak ada yang pernah lolos darinya, dan memang seharusnya begitu, karena kematian sangat mungkin merupakan penemuan hidup terbaik. Ini adalah agen perubahan hidup. Untuk membersihkan yang lama dan memberikan jalan bagi yang baru
Misi apa yang begitu penting bagi Anda, sehingga Anda siap untuk membersihkan yang lama dan memberi jalan bagi yang baru?