Kuliah di Luar Negeri, Mulai dari Mana? “Saya mau kuliah ke luar negeri tapi bingung harus mulai dari mana”
Pertanyaan ini sangat sering kita dengar dari teman-teman yang mau melanjutkan kuliah ke luar negeri. Banyak yang niatnya udah mantap, namun masih bingung harus mulai dari mana.
Bagaimana caranya menentukan Negara? Bagaimana caranya menentukan jurusan? Bagaimana cara mencari beasiswa? Bagaimana proses pendaftarannya? Bagaimana cara mendaftar tanpa beasiswa?
Berikut ini adalah gambaran umum kuliah di luar negeri.
Kuliah S1 di Luar Negeri
Kuliah S1 di luar negeri sering disebut dengan istilah “Undergraduate” atau “Bachelor Degree”. Di beberapa Negara, kuliah jenis ini bisa ditempuh dengan waktu yang sangat singkat, sekitar 3-4 tahun. Kalau kamu kuliah S1 di luar negeri kamu tidak akan menemui Ospek dan KKN seperti di Indonesia. Bahkan beberapa universitas tidak mewajibkanmu membuat skripsi, hanya riset kecil saja.
Di beberapa Negara seperti Jerman dan Jepang, kamu diharuskan mengikuti kelas “matrikulasi” / penyetaraan selama beberapa bulan hingga satu tahun. Dalam kelas matrikulasi ini, biasanya kamu harus belajar bahasa asing Negara tersebut yang akan digunakan sebagai media pembelajaran.
Kuliah S2 ke Luar Negeri
Jenjang ini merupakan jenis kuliah di luar negeri yang paling banyak mahasiswa Indonesianya. Selain ketersediaan beasiswa yang melimpah, biasanya mahasiswa Indonesia juga akan lebih berani berpetualang ke luar negeri setelah memiliki modal ijazah S1. Rata-rata kuliah S2 di luar negeri memiliki durasi 2 tahun dengan istilah “Postgraduate’ atau “Master Degree”, namun di beberapa Negara seperti Inggris, hanya perlu waktu 1 tahun.
Secara umum, kuliah S2 di luar negeri dibagi menjadi 2 jenis: yang pertama adalah “Coursework”, dimana kamu akan mengikuti perkuliahan biasa, masuk kelas, dan ikut ujian. Sementara yang kedua adalah “By research”, dimana kuliahmu akan lebih focus dalam mengerjakan riset atau thesis. Waktu-waktumu akan lebih banyak digunakan untuk mencarid ata, menganalisis data, berkonsultasi dengan pembimbing, dan tentu saja menulis thesis.
Kuliah S3 di Luar Negeri
Kuliah S3 di luar negeri dilakukan untuk mengambil gelar Doktor atau PhD. Kuliah ini sedikit berbeda dengan kuliah S1 dan S2, Jika kamu mengambil S3 di luar negeri, visa yang kamu ajukan nantinya adalah visa riset, bukan pelajar. Durasinya juga bervariasi, namun biasanya berkisar antara 3 hingga 5 tahun.
Dan berikut ini adalah Alur Kuliah ke Luar Negeri:
- Menentukan Jurusan, Negara, dan Universitas
Langkah pertama yang kamu ambil adalah menentukan jurusan, Negara, dan universitas. Biasanya, urutan pertama adalah menentukan jurusan terlebih dahulu. Setelah yakin dengan jurusan yang diambil, langkah selanjutnya adalah menentukan Negara tempat kamu menuntut ilmu. Setelah memilih Negara dan jurusan, langkah berikutnya adalah menentukan universitas di Negara tersebut.
- Riset
“Riset” disini adalah mencari universitas yang cocok untuk bidang studi kamu di luar negeri nantinya. Ada dua metoda riset: pertama, mencari sendiri melalui mesin pencari seperti Google; Dan yang kedua, bertanya langsung ke mahasiswa Indonesia yang sudah berada disana. Akan lebih baik lagi jika mengerjakan keduanya.
Jika menggunakan Google, teman-teman cukup klik “University in (Negara tujuan) for (Jurusan) (Bachelor/Master/Phd) Degree”
Hasil pencarian akan membawamu ke berbagai website universitas. Setelah masuk ke website tersebut, ada beberapa informasi yang harus diperhatikan. Pertama, jika website tersebut berbahasa Inggris, ganti dulu bahasanya menjadi bahasa Inggris agar informasi yang didapat lebih akurat.
Kedua, masuklah ke bagian Admission, lalu International Student, kemudian jenis program studi yang kamu pilih. Biasanya, di bagian tersebut terdapat berbagai informasi yang harus kamu perhatikan berkaitan dengan pendaftaran. Informasi yang kamu catat baik-baik diantaranya adalah: Ketersediaan jurusan, Deadline pendaftaran, Persyaratan dokumen apa aja yang diperlukan, Rincian Biaya baik itu biaya kuliah biaya hidup transportasi pesawat serta biaya belajar lainnya.
Setelah mendapat informasi-informasi tersebut, kamu juga bisa mengunduh “Prospectus” secara online. Prospectus adalah file pdf yang berfungsi sebagai brosur universitas tersebut. Di prospectus tersebut kamu akan mendapatkan gambaran yang lebih mendetail dari tiap-tiap universitas tersebut.
Tugas selanjutnya adalah kamu bertanya ke grup Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dari kota atau Negara tujuan tersebut. Ajukan permohonan bergabung di grupnya, catat nomor adminnya lalu langsung kontak secara personal, jangan lupa memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan sopan.
- Tips Tambahan: Mencari Universitas yang Cocok untuk Studi
Kalau kamu benar-benar berniat ingin mencari kampus yang berkualitas, cara yang paling tepat adalah dengan memperhatikan ranking universitas tersebut. Melalui google, ada beberapa website yang me-ranking universitas dengan berbagai parameter. Salah satunya adalah QS World Ranking University (http://www.topuniversities.com). Disana, kamu tidak hanya bosa melihat ranking dunia saja. Ranking universitas bisa diatur per Negara, benua, bahkan hingga per fakultas dan bidang studi kuliah. Disana kamu juga akan langsung terhubung dengan website resmi universitas tersebut dan dengan link informasi pendaftaran mahasiswa internasional.

Sumber Riset: Inspirabook
Baca tips Kuliah Luar Negeri lainnya disini