Falsafah Perubahan di Balik Kisah Tembok Berlin

Falsafah Perubahan di Balik Kisah Tembok Berlin. Teori-teori tentang perubahan seringkali tidak lepas dari sejarah perubahan itu sendiri. Salah satu perubahan yang begitu besar, yang berakibat pada berubahnya teori-teori manajemen, antara lain bisa dilihat pada apa yang terjadi di tembok Berlin.

Tembok Berlin ini adalah sebuah awal yang membedakan antara Blok Barat dengan Blok Timur yang kemudian berakhir pada tahun 1989 ketika tembok ini diruntuhkan. Pertanyaannya mengapa harus dibangun Tembok Berlin ini? Dan mengapa peristiwa ini menjadi peristiwa perubahan yang begitu besar?

Sejarah mencatat bahwa sejak tahun 1945, sejak Perang Dunia kedua berakhir, dan kemudian dunia terbelah menjadi 2, yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan kekuatannya adalah pakta yang disebut NATO, kemudian disebelah Timur dipimpin oleh Uni Soviet yaitu sebuah Pakta Warsawa.

Kedua Blok ini memiliki pondasi berfikir yang berbeda. Barat dengan kekuatan demokrasi, pasar dan korporasi yang begitu kuat ditambah dengan pendekatan yang sifatnya transparansi disana. Lalu di Timur ada kekuatan yang dasarnya adalah komunisme, Sentralisasi pemerintahan yang otoratarian dan dasarnya adalah kekuatan pada buruh.

Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi dari kedua ini, pertempurannya berakibat mereka melakukan pertumbuhan ekonomi serta percepatan teknologi. Mereka bertempur secara diam-diam yang sifatnya mengintimidasi satu sama lain, dan ini bisa dilihat dari film-film spionase yang berkembang pada tahun 60an 70an sampai 80an dimana spionase ini diimbangi dengan pendekatan-pendekatan yang dikenal dengan nama propaganda.

Disaat Blok Barat dan Blok Timur tersebut perang dingin, Indonesia, Mesir, India, dan Yugoslavia kemudian mengembangkan sebuah pendekatan yang disebut sebagai Non-Blok. Gerakan Non-Blok. Sehingga dunia terbagi menjadi 3, yaitu Blok Barat, Blok Timur, dan kemudian Non-Blok.

Dan di Jerman, Blok Barat dan Blok Timur ini bertempur sehingga mereka terpecah. Tahun 1948 Uni Soviet kemudian melakukan tindakan memblokade Jerman bagian Barat. Yang membuat penduduk Jerman di bagian Barat ini kesulitan mendapatkan pangan, yang kemudian Amerika Serikat mengirim bala bantuan kepada mereka mulai dari makanan, obat-obatan, dsb.

Kemudian pada tahun 1961 sebuah peristiwa penting terjadi, saat ada seorang tentatra Amerika Serikat yang menjaga di perbatasan Jerman bagian Barat yang melakukan perang mata dan ribut dengan seorang penjaga dari Jerman Timur yaitu tentara Uni Soviet.

Akibat perang mata itulah kemudian Uni Soviet membangun tembok yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur ini. Sebuah tembok yang tingginya hanpir 4 meter, yang memecah Jerman sepanjang 155 km. Selain dijaga oleh 300 tower disini, tembok ini juga dilengkapi dengan anjing pelacak sehingga kalau ada orang yang akan melarikan diri dari Timur ke Barat, maka akan dikejar oleh anjing-anjing yang bisa masuk sampai keatas tower ini.

Ini tentu sangat merepotkan bagi masyarakat yang ada di Timur, karena dulunya mereka adalah orang yang bekerja dan bersaudara satu sama lain. Saudaranya ada yang tinggal di bagian Barat dan Timur, mereka belanja ke pasar, biasa berjalan dari satu tempat ke tempat lain, kini harus terpisahkan. Dan kabarnya antara tahun 1948-1961 ada sekitar 3 juta orang engineer, dokter, dan orang-orang hebat dari Jerman Timur yang sudah berpindah ke Jerman Barat, mereka mencoba untuk memanjat dari Timur ke Barat, tetapi tidak berhasil. Diantara tahun 1961-1989 diperkirakan ada sekitar 200 orang yang mati tertembak ketika mereka mencoba melarikan diri dari Timur ke Barat.

Jadi, tembok Berlin ini adalah pemisah Barat dan Timur yang sekaligus sebagai pemisah dua ideologi besar dunia, yang membatasi perdagangan antar bangsa, yang sekaligus memisahkan flow antara satu penduduk dengan penduduk lain. Akibatnya pasar diseluruh dunia pun menjadi terbatas.

Yang kemudian bukan hanya Jerman Barat dan Jerman Timur yang membatasi, tetapi juga Negara-negara Blok Barat dengan Blok Timur, serta ketegangan-ketegangan di Negara lain. Apa yang menyebabkan tembok Berlin akhirnya berhasil runtuh dan kemudian perdagangan di dunia mengalami perubahan yang dahsyat?

Yang pertama tentunya adalah, mereka sudah sama-sama jenuh menghadapi perang dingin selama lebih dari 25 tahun. Yang kedua, adalah terjadinya sebuah perubahan kepemimpinan di Barat, yang bisa dilihat ada 2 pemimpin dunia yang tampil melakukan reformasi di Barat. Ronald Reagan di Amerika Serikat yang diikuti oleh rekannya dari Inggris, Margaret Thatcher.

Ronald Reagan dan Margaret Tatcher.
Ronald Reagan dan Margaret Tatcher. Sumber: sbs.com.au

Kedua orang ini melakukan transformasi yang kemudian pada saat yang bersamaan timbul factor ketiga, di Uni Soviet lahirlah seorang pemimpin yang mempunyai hati nurani yang dikenal sebagai tokoh perubahan besar: Mikhael Gorbachev.

Welcome to the Real World!

Mikhail Gorbachev yang memimpin Uni Soviet ini memiliki konsep yang disebutkan dengan Glasnost dan Perestroika. Glasnost sendiri adalah sebuah istilah yang sebenarnya sudah lama dikenal di Uni Soviet. Istilah yang sudah digunakan oleh raja-raja di Uni Soviet sebelumnya, untuk membuka system peradilan yang tadinya sangat tertutup menjadi terbuka. Inilah keterbukaan.

Kemudian ia juga gunakan Glasnot dan Perestroika yang maknanya kurang lebih gabungannya adalah transparansi, keterbukaan, demokrasi kemudian juga menghapuskan korupsi dan menjadikan Rusia sebuah Negara yang lebih bermartabat yang lebih sejahtera.

Beberapa system yang sudah ada dirubah bahkan dihapuskan. Sebuah tindakan yang tidak mudah tentunya dikarenakan mereka sudah nyaman dengan system yang berlaku. Gorbachev mengalami kesulitan-kesulitan karena pimpinan partai komunis pada saat itu masih menggunakan cara berpikir yang lama. Tradisi yang lama, ditambah dengan kenikmatan-kenikmatan yang sudah didapatkan.

Tetapi berkat sebuah perjuangan yang tidak sebentar, akhirnya semua berhasil dilakukan. Dan pada tahun 1987, Ronald Reagan (Presiden Amerika) berpidato dekat tembok Berlin. Ia mengatakan, “If you seek liberalization, come here to this gate, Mr. Gorbachev, open this gate. Mr. Gorbachev, tear down this wall!”. Please turn down the wall, ini adalah kata-kata dari Ronald Reagan.

Yang terjadi selanjutnya adalah November 1987 diketahui Barat dengan Timur menandatangani perjanjian pelucutan senjata nuklir yang mengakibatkan Barat dengan Timur ketegangannya agak mereda sejak saat itu. Kemudian pada tahun 1989, November 89, kita ketahui juru bicara dari Partai Komunis Jerman Timur mengatakan bahwa salah satu gate ini kemudian dibuka di Jerman Timur. Yang tak lama kemudian terjadilah peristiwa reunifikasi Jerman Barat dengan Timur hanya dalam beberapa bulan saja, terjadilah sebuah pesta besar.

Pesta besar yang dikenal sebagai The Greatest street party in the history of the world. Sebuah pesta jalanan terbesar sepanjang sejarah manusia. Karena 2 juta orang naik ke atas gedung-gedung Tembok Berlin ini. Dan masing-masing mereka selain membawa minuman untuk berpesta, mereka juga membawa palu dan peralatan sebagainya untuk menghancurkan tembok ini.

Dan saat ini, sangat sulit sekali menemukan bekas dari Tembok Berlin ini, sudah rata dengan tanah. Kenapa demikian? Karena tembok ini menyisakan kepedihan yang sangat besar antara manusia yang bersaudara. Diruntuhkannya Tembok Berlin ini tentunya berpengaruh terhadap strategi manajemen perubahan. Pertama, the flow atau perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat yang lain menjadi lebih mudah, yang kelak pada waktu itu sudah diramalkan. Bahwa mata uang akan menjadi lebih mudah dan kemudian kita saksikan di Eropa Barat sudah menggunakan mata uang yang kurang lebihnya sama antar bangsa.

Yang kedua, batas-batas tembok antar Negara, bukan hanya tembok antara Jerman Barat dan Timur yang pudar, tetapi juga batas-batas imigrasi antarnegara, yang mengakibatkan kita hanya mengurus visa satu kemudian bisa berpindah dari satu Negara ke Negara lain. Dan berakibat pula, bea cukai, pajak, untuk perpindahan barang dari satu Negara ke Negara lain.

Coba saja bayangkan, Negara-negara kecil, mereka tidak bisa mengembangkan transportasi besar-besar karena pasarnya kecil-kecil. Dan mereka harus membangun pabrik yang banyak, karena pajak perpindahannya sangat mahal. Tetapi sejak disatukan mereka akan melakukan sebuah restrukturisasi usaha yang berakibat di seluruh Eropa Barat cukup dibangun satu pabrik skala besar.

Kemudian dengan truk-truk besar mereka bisa berpindah dari satu Negara ke Negara lainnya tanpa dikenakan cukai. Yang kemudian flow manusia juga bergeser. Minat mereka untuk travel meningkat, kemudian juga industry mengalami revolusi. Perusahaan-perusahaan tidak harus memiliki semuanya sendirian. Mereka bisa membagi-bagi letaknya karena dunia sudah terbuka. Misalnya fasilitas produksi ada di Negara A, tetapi bahannya, desain-nya, dan labornya itu berada di Negara lain yang berbeda-beda.

Runtuhnya Tembok Berlin ini menimbulkan kesadaran-kesadaran baru dalam industry, manajemen, perilaku ekonomi, bahkan dalam politik dunia. Welcome to the new world. Globalizatiion. Karena tembok-tembok ini sudah mulai dihancurkan. Batas-batas Negara sudah mulai dihancurkan. Kemudian masuklah kita ke era globalisasi itu.

Perusahaan-perusahaan kemudian berpikir inilah berakhirnya era sentralisasi. Sama seperti Uni Soviet yang mengalami kerontokan menjadi Rusia. Menjadi Negara-negara yang begitu banyak. Dan ini menimbulkan banyak sekali perpecahan atau pelepasan dari mata rantai yang dulu kita kenal dengan nama Value Chain.

Yang dulu dikenal dengan vertical integration, kini dikenal horizontal integration satu sama lain. Strategi ini yang kemudian ditiru oleh beberapa perusahaan salah satunya transportasi yang merontokkan cost structure-nya dan akhirnya kemudian menimbulkan usaha penerbangan bertarif sangat murah. Mereka dapat menyebarkan sourcing-nya dari berbagai penjuru dunia.

Kemudian selanjutnya perkembangan teknologi yang sudah tidak bisa lagi dicegah dengan batas-batas Negara. Dengan hadirnya SNN saat itu televise global. Masyarakat di dunia bisa melihat apa yang terjadi di Negara lain.

Lalu masuklah internet. Terjadi penyebaran yang sampai hari ini dampak perubahannya masih kita rasakan sampai dalam kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.

Proses-proses perubahan yang dilakukan oleh Presiden dan Perdana Menteri mulai dari Ronald Reagan, Margareth Tatcher, serta Mikhail Gorbachev inilah yang menimbulkan perubahan yang luar biasa yang dampaknya kita rasakan hingga saat ini.

Nah temans, itulah tadi pelajaran yang bisa kita ambil dari Falsafah Perubahan di Balik Kisah Tembok Berlin. Nantikan artikel selanjutnya ya 🙂

Sumber: Kursus Manajemen Perubahan oleh Indonesia X oleh Prof. Rhenald Kasali

Teman-teman bisa ikut kursusnya secara GRATIS Disini

One thought on “Falsafah Perubahan di Balik Kisah Tembok Berlin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *