Berpikir Positif dan Filosofi Seorang Driver. Berpikir Positif dan Solutif
Kenapa akhir-akhir ini sering terjadi pertengkaran yang membuat kita menjadi terpecah belah? Kenapa kita seolah tidak bisa menyelesaikan setiap masalah yang ada disekitar kita? Kenapa masalah seolah tak pernah berhenti mendatangi kita?
Itu semua dikarenakan kita tidak bisa mengontrol diri kita sendiri, tidak bisa mem-filter setiap informasi yang masuk ke pikiran kita, serta terlalu gampang terprovokasi.
Padahal kalau kita bisa berpikir sedikit lebih jernih, setiap masalah tersebut akan bisa kita selesaikan bareng-bareng. Dan juga, untuk menanggapai setiap masalah yang datang ke kita, sebaiknya kita selalu memegang 2 prinsip ini: Positif dan Solutif.
Biasakan diri untuk selalu berpikir, berkata, dan bertindak secara positif. Selalu ingat bahwa setiap masalah, seberat apapun itu, selalu ada hikmah atau positivity yang bisa kita ambil, karna tidak ada sesuatu yang datang ke diri kita yang berakhir sia-sia, itu tergantung seberapa bijak kita bisa mengambil hikmahnya.
Kemudian senantiasa lah berpikir Solutif. Jangan terlalu fokus terhadap masalah, tetapi fokuslah terhadap penyelesaian dan solusi yang bisa kita ambil. Seperti kata orang bijak, “Jadilah solusi atau anda akan menjadi bagian dari masalah”.
Driver or Passenger ?
Kemudian selanjutnya, apakah teman-teman memiliki mental sebagai seorang Driver? Atau Passenger ?
George Bernard Shaw pernah mengatakan,
“Bahwa di dunia ini ternyata hanya ada 2% manusia yang benar-benar berpikir, 3% lainnya adalah orang yang berpikir bahwa mereka telah berpikir, dan sisa 95% lainnya mengatakan, lebih baik mati daripada berpikir.”
Ini mengindikasikan bahwa sangat sedikit orang yang benar-benar berpikir secara total. Dikarenakan kita terkadang sudah nyaman dengan kondisi saat ini sehingga malas lagi untuk belajar hal baru untuk berkembang lebih baik..
Sedikit pesan yang ingin disampaikan, sebaiknya jadilah pribadi yang memiliki mental sebagai seorang Driver (Pengemudi), yang menentukan kemana arah tujuan hidup kita kedepannya.
Jangan mau memiliki mental sebagai Passenger (Penumpang), yang hanya mengikuti orang lain kemana arah tujuannya.
Dan seorang yang bermental Driver itu termasuk dari 2% orang-orang yang benar-benar berpikir, dan tidak mau hanya menunggu dan berharap pertolongan dari orang lain.
So, are you Passenger or Driver?
Baca Biografi Prof. Rhenald Kasali Disini