Strategi Pemasaran di Era Digital. Pada dasarnya perbedaan Online dan Offline itu adalah Bagaimana cara menjangkau konsumen.
Kalau offline lebih kearah saluran distribusi, bagaimana produk kita bisa menjangkau konsumen sebelum kemudian terjadi penjualan. Proses distribusi ini memerlukan cost yang terlalu besar. Maka dari itu diperlukan sebuah sistem digital yang menghubungkan 170 juta orang di Indonesia.
Dengan sistem digital, 170 juta orang di Indonesia yang memiliki akses ke internet tersebut, akan memudahkan mereka melakukan pemesanan dan pembelian via internet dengan waktu yang efisien juga.
Perubahan terjadi ketika behavior dari target pasar berubah dari offline menuju online. Yang juga mempengaruhi proses pemasaran menjadi Pola 5A: Aware => Attitude => Act => Act Again => Advocate
Sebelumnya di era offline, pola nya adalah: Aware => Appeal=> Ask => Act => Advocate
Di era online, semuanya berubah. Contohnya dengan sebuah aplikasi kita bisa menemukan solusi dari permasalahan sehari-hari. Inilah yang dinamakan Value Proposition.
Proses dari Value Proposition itu sendiri adalah:
Determine Objective => Content Ideation => Content Amplification => Measure & Evaluation
Didalam Digital Marketing, sangat penting untuk membuat Content yang:
#Visible dan sangat memudahkan dimengerti dalam visual (Aware)
#Relatable dengan target market (Appeal)
#Searchable atau mudah dicari (Ask)
#Clickable yang memudahkan action untuk membeli (Act)
#Shareable yang dengan mudah dibagikan ke berbagai kalangan (Advocate)
Bagian-bagian yang penting didalam content itu sendiri adalah:
#Hasil-hasil riset berupa data (Ex: Marketing Trend 2018)
#Bentuk-bentuk Blog tulisan serta ide dan masukan yang memungkinkan interaksi dengan target pasar
#Infografis yang memudahkan untuk mengambil kesimpulan dan inti dalam berita yang bisa dibagikan kepada rekan-rekan
#Contributed Content yaitu content yang gampang dibagikan sehingga bisa dijadikan alat pemasaran
#Social Media Post atau materi yang kita buat di social media kepada target market kita
Barometer bagaimana membuat konten yang bagus (Rules of content):
#Mindset yaitu buatlah konten yang disukai oleh pelanggan dan calon pelanggan
#Matching / Sesuaikan dengan karakter dan merek
#Moment / Sesuaikan waktu pemasarannya
#Monopoly / Buatlah konten yang menjadi top of mind
#Multi-screen / Konten yang mudah ditemukan baik itu via mobile, laptop, pc, dsb
Channel untuk Mendsitribusikan Konten:
#Owned Media (Website and Social Media Channel)
#Paid Media (Advertising, pay per click, Display Ads, Paid Influencers, Paid Content Promotion, Social Media Ads)
#Earn Media (Sharing, Mention, Shares, Repost, Reviews)
Jika kolaborasi antara Own Media dan Earn Media, Gunakan SEO (Search Engine Optimization) dan Brand Content agar mudah ditemukan pelanggan. Jika Earned Media dan Paid Media, Gunakan propel sharing and engagement with paid promotion.
Jika Kolaborasi Owned Media dan Paid Media, tingkatkan exposure pada SEO ataupun pay per click
Gunakan Leveraged Owned, Earned, and Paid Media agar bisa maksimal.
Keuntungan dari menggunakan Search Engine Marketing adalah:
- Memiliki visibilitas yang tinggi
- Membantu mencapai tujuan dan goal
- Memiliki kemampuan analytic yang mampu mengukur kegiatan pemasaran kita
- Membantu searcher mencari produk kita dengan lebih mudah
- Bisnis dapat memenangkan Zero Moment of Truth (ZMOT)
3 Aspek dalam SEM (Search Engine Marketing):
- Position Based, agar bisnis kita mudah dicapai dikarenakan keyword yang dicari dan meraih posis top 10 atau 30 untuk keyword
- Visitor Volume Based, menargetkan seberapa banyak pelanggan yang mendatangkan traffic
- Market Share Based, Mencapai 20% share of search untuk keyword/key phrase tertentu dalam kurun waktu 12 bulan
- Value Based, cost per sales akan dan harus semakin murah
Kelebihan dari Search Engine Marketing (SEM):
- Mendapatkan Audience yang tepat dan dapat mengerti pola pikir konsumen
- Mendapatkan nilai dari keyword yang diinginkan serta peta kompetisi dari searh engine
- Keyword yang tepat dapat menargetkan fase yang berbeda dari konsumen lifecycle
Lakukan Riset terlebih dahulu sebelum membuat Search Engine Optimization. Tentukan Goal dari Search Engine Optimization kita. Kemudian lakukan On Page Optimization (Mulai dari Body Copy, Page Mark-Up Factor, Document level factor atau konten)
Buat Off-Page Optimization (Link Buildings), Promosikan ke bisnis orang-orang lain yang dekat dengan konsumen bisnis kita
Strategi Pemasaran Digital Selanjutnya adalah Social Media. Mengapa Social Media itu penting?
- Pengguna Facebook di Indonesia terbanyak nomor 3 di dunia
- Facebook: Social Media Platform no 1 di dunia
- Youtube: Brand with video content and ads, saat ini semakin banyak orang yang belajar dan mencari informasi melalui video di youtube
- Google+: tempat platform untuk B2B dan juga sharing informasi. Setiap artikel yang di share di Google+ akan menjadi prioritas utama dalam pencarian
- Instagram: Platform visual yang sangat diminati dan menjadi social media terfavorit untuk mempromosikan produk
- Twitter: Platform yang dipakai untuk menyebarkan berita secara instan dalam jangka waktu yang seketika, dan sangat gampang juga untuk di share
Setiap Social Media memiliki keunikan masing-masing yang bisa kita manfaatkan sebagai strategi untuk mempromosikan produk kita.
Cara Mengukur Sukses atau Tidak Suksesnya sebuah Campaign dalam Digital Marketing
- Tentunya goal dari setiap campaign itu berbeda-beda (Cth: Ecommerce goal-nya adalah membuat transaksi penjualan sebanyak mungkin), atau Awareness yang berfungsi untuk membangun image brand kita, dan juga Inboun Marketing yang bertujuan untuk mendatangkan leads, mengajak pelanggan dengan call to action, membangun trust dari brand, dsb
- Cara Mengukur Reach Awareness: Lihat dari presentase orang yang datang dan leave ke website kita
Mengukur Cost per Click untuk mendapatkan sekian banyak awarenes:
- Action Appeal + Ask: Ukur Goal Value per visit dan Cost per Lead
- Convert Act (Sales): Berapa % konversi penjualan dari setiap campaign, dan juga value pada penjualan, serta cost per sales (cost-nya harus turun dan sales-nya naik)
- Engagement: Ukur % Active customer, % Customer Conversion & Lifetime value
5A Online Customer Buying Process:
#Aware (Visible)
#Appeal (Relatable)
#Ask (Searchable)
#Act (Clickable)
#Advocate (Shareable)
Dan berikut adalah Metrics yang bisa digunakan untuk mengukur data dan engagement dari bisnis kita di platform Google ataupun Social Media:
- Aware Metrics:
#Page views: How many times a page has been visited
#Followers: How many people follow your page
#Unique Visitors: How many people read your content
Tools yang bisa digunakan adalah: Twitter analtytics, Google analytics, Facebook Insights
- Appeal Metrics:
#Page Rank: Google Algorithm will sort the content appearace in Google Search Result. Can be reach through: paid and organic. Perbanyak sebarkan link artikel kita
Tools yang bisa digunakan adalah: Twitter Analytics, Google Analytics, Facebook Insight
- Ask Metrics:
#Bounce Rate: Number of people exit website who only read first page. Semakin lama orang stay di web kita akan semakin baik
#Average time on site: How long people read the content, the longer the better
Tools yang bisa digunakan adalah: Google Analytics
- Act Metrics:
#Click Through rate (CTR): How many visitors that click through link to content (from all visitor)
Tools yang bisa digunakan adalah: Google Analytics, Facebook Insight, bit.ly, Twitter Analtyics
- Advocate Metrics:
#Social Media Shares: The most important parameter in social media: likes, retweets, lnk share
Tools: Twitter Analytics, Facebook Insights, bit.ly, minter.io, sproutsocial
Sumber: Kursus Pemasaran di era Digital oleh Markplus di IndonesiaX
Baca juga Bagaimana Cara Memulai sebuah StartUp Disini