Sejarah dan Kerangka dari Pemasaran. Pada dasarnya pemasaran itu diciptakan di Amerika. Pada saat itu mereka baru saja menang perang di era 40an, yang membuat penduduk mereka kaya raya.
Semua orang punya uang untuk membeli apapun produk yang dihasilkan oleh pabrik disana. Hingga akhirnya kemudian Amerika mengalami depresi dan ekonominya melambat hingga akhirnya banyak sekali yang mengalami kebangkrutan, yang membuat pelanggan mulai berbelanja dengan hati-hati.
Tidak semua produk yang secara asal-asalan diciptakan di pabrik akan diserap oleh pasar, sehingga pemasaran lahir sebagai solusi.
Para Pemasar bilang “Kita harus mengerti pasar dan kemudian menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar”.
Pemasaran kata dasarnya adalah pasar, itu tandanya kita perlu memahami pasar untuk bisa melakukan pemasaran secara efektif. Dan Marketing adalah bagaimana kita memahami pasar, beradaptasi dengan pasar, menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, menciptakan merk yang relevan dengan pasar, menciptakan pelayan yang relevan juga dengan pasar yang ingin kita layani.
Kerangka dari Pemasaran
Frameworks atau kerangka dasar yang akan kita gunakan sebelum menyusun strategi marketing adalah 4C.
Yang pertama adalah Company, kita mempromosikan diri sebagai sebuah Company atau Perusahaan. Baik seorang wirausaha, pekerja di sebuah perusahaan yang meniti karir disana, maupun seorang individu yang ingin memasarkan diri di dunia kerja. Kita harus memposisikan diri sebagai Company.
Company ini tentunya punya C yang kedua, yaitu Customer. Setiap customer punya pasar yang ingin dituju. Pada dasarnya para pemasar tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang. Jadi kita harus memilih segmen mana yang akan dituju.
C yang ketiga adalah Competitor, yaitu pesaing yang akan dhadapi memperebutkan hati customer. Kenapa Pemasaran itu perlu? Karena kita punya pesaing. Karena dari itu kita harus mengawasi dengan baik dan teliti siapa saja yang sebetulnya pesaing di industry kita.
Dan C yang terakhir itu adalah Change, perubahan itu sendiri. Pada dasarnya Customer dan Competitor tidak statis, selalu dinamis dan berubah-ubah. Yang saat ini kita anggap customer mungkin tidak akan jadi customer lagi setelah 5 tahun, karena mungkin mereka sudah lebih tua, tidak tinggal lagi di area tempat kita beroperasi, dsb
Sehingga customer ini harus kita awasi dari waktu ke waktu. Bagaimana perubahan perubahan perilaku mereka dalam menggunakan produk kita. Disisi lain Change juga mempengaruh kompetisi. Yang kita tidak sangka-sangka dan duga bisa tiba-tiba menjadi competitor. Kita bisa ambil contoh di dunia transportasi.
Study case-nya juga bisa kita lihat dalam dunia perbankan. Dulu sebuah Bank melihat customer mereka sebagai orang-orang yang ingin berinteraksi di cabang. Sehingga ketika Bank ingin melayani nasabah, mereka membuat sebanyak-banyaknya cabang di berbagai pelosok Indonesia. Ketika kemudian perilaku konsumen berubah, orang mulai malas untuk ke cabang naik kendaraan, parkir, mengantri di ruangan serta berinteraksi dengan teller maupun CS, akhirnya memilih untuk melakukan transaksi secara online saja. Mulai dari menggunakan ATM hingga teknologi-teknologi terbaru seperti e-payment dll. Mereka cenderung ingin menggunakan teknologi-teknologi elektronik. Karena itu company, sebuah Bank harus beradaptasi dengan perubahan perilaku yang disebabkan oleh Change yang mempenaruhi Customer ini.
Disisi lain, bank saat ini juga perlu mengawasi competitor yang tidak hanya di industry mereka sendiri. Tentunya pesaing terbesar dari sebuah Bank adalah Bank-bank itu sendiri. Bank besar bertarung dengan Bank besar dan juga bertarung dengan Bank yang relative kecil. Bank besar mempunyai jangkauan yang lebih luas, sementara Bank kecil jauh lebih intim dengan nasabahnya. Mereka punya kekuatan dan kelemahan masing-masing. Dan disisi lain mereka juga bersaing dengan perusahaan-perusahaan StartUp yang bergerak dibidang Fin-Tech atau Financial Technology. Mereka menjadi pesaing tak terlihat yang saat ini kecil tetapi kemudian dimasa depan mempunyai potensi untuk menjadi pesaing yang tangguh untuk industry perbankan.
Maka dari itu kita sebagai sebuah Company perlu mengawasi faktor-faktor perubahan yang nanti akan mempengaruhi persaingan yang kita hadapi juga perilaku customer kita.
Sumber: Kursus Pemasaran di era Digital oleh Markplus di IndonesiaX
Baca juga Bagaimana Cara Memulai sebuah StartUp Disini