Andrea Hirata, Persembahan dari Belitung untuk Bangsa

Andrea Hirata, Persembahan dari Belitung untuk Bangsa. Andrea Hirata lahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun di Gantong, Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Hirata menulis Novel Laskar Pelangi pada tahun 2005 yang merupakan kumpulan pengalaman masa kecilnya di Belitong.

Dalam novel ini ia menggambarkan sebuah ironi tentang kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak disalah satu pulau terkaya di dunia. Novel ini terjual 5 juta eksemplar, dan juga menjadi rujukan penelitian bagi civitas accademica tentang pendidikan di Indonesia.

Novel Laskar Pelangi ini kemudian dilanjutkan dengan trilogy novel Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karprov. Menyusul dua seri lainnya yaitu Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas. Pada tahun 2015 Bang Ikal kembali meluncurkan novel berjudul Ayah dan yang terbaru pada 2017 yang lalu ia kembali mengeluarkan novel karya ke-10 nya dengan judul Sirkus Pohon.

Andrea Hirata, Persembahan dari Belitung untuk Bangsa
Andrea Hirata. Foto: id.wikipedia.org

Setelah menyelesaikan Pendidikan hingga SMA di Belitong, Hirata memutuskan untuk merantau ke Jakarta dan bekerja keras sehingga bisa mendapatkan pendidikan tinggi di bidang Ekonomi Universitas Indonesia. Meskipun studi mayor yang diambil ekonomi, ia amat menggemari sains, kimia, biologi, astronomi dan sastra. Setelah menerima beasiswa dari Uni Eropa, dia mengambil program master di Eropa pertama di Universitas Paris, lalu kemudian di Universitas Sheffield Hallam di Inggris.

Tesis nya di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari Universitas tersebut dan ia lulus cumlaude. Tesis itu telah diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah.

Penghargaan Andrea Hirata lainnya adalah Buch Awards Jerman 2013, Festival Buku New York 2013 (General fiction category), serta Honorary Doctor of Letters (Hon DLitt) dari Universitas Warwick 2015.

Dari keuntungan Tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata membangun Museum Kata di Belitong, dan saat ini menjadi magnet wisata bagi wisatawan lokal maupun internasional.

Andrea Hirata, Persembahan dari Belitung untuk Bangsa

Baca juga Biografi Singkat Ridwan Kamil Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *